Minggu, 06 September 2020

Amenorrhea Sekunder Bisa Sembuh??? - Part 1. Awal Perjuangan

    Post kali ini agak berbeda karena aku mau sharing pengalamanku pribadi. Aku share ini sebagai bentuk edukasi dan meningkatkan awareness perempuan diluar sana tentang kesehatan dirinya sendiri. Happy reading ^_^

    Sejak awal haid / menstruasi, siklusku memang tidak sebulan sekali, bisa 2 atau bahkan 3 bulan sekali (gak teratur). Awalnya aku cuek aja karena yaa enak aja gitu gak harus ribet mikirin ganti pembalut atau bahkan mikirin "tembus" enggak. Ibuku juga masih cuek gitu kan, plus akupun jarang cerita-cerita ke ortu. Nah, seiring dengan berjalannya waktu (sampai aku udh kerja), aku mulai sadar kalau ada yg gak beres sama tubuhku. 

    April 2019, ketika aku lagi bersih-bersih notes di HP, aku baca kapan terakhir kali aku haid. Iya, aku terakhir kali haid itu December 2018 (it means udah sekitar 4 bln lalu). Bukan karena hamil, tapi karena siklus haidku berantakan lagi. Akhirnya aku browsing2 di google + cerita juga ke salah satu temen kerjaku untuk minta pendapat. Akhirnya aku memberanikan diri untuk pergi ke dokter.

    Nah karena aku berobatnya pakai asuransi kantor, jadinya aku pilih RS nya dulu. Aku pilih MRCC Siloam Semanggi karena deket juga dari kosan. Terus aku pilih dokter kandungan yang wanita, biar aku gak risih kalau misalnya diperiksa / harus buka-bukaan gitu. Aku nyari yang jadwalnya itu sekitar sabtu sore / minggu karena biasanya aku free pada saat itu. Dan ini dia dokter yang aku pilih....


    Nah, pas masuk kedalam ruangannya itu aku cerita apa keluhanku. Terus sama dokternya itu langsung disuruh tiduran untuk USG 2D. Hasilnya Alhamdulillah bagus, bersih, dan gak kenapa-kenapa intinya. Terus dokternya bilang kalau ini Amenore Sekunder. Intinya amenore sekunder itu suatu kondisi saat wanita tidak haid lebih dari 3 siklus atau 6 bulan (menurut web halodoc). Nah penyebabnya itu adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga siklus haidnya jadi berantakan. Cara untuk memperbaikinya adalah dengan cara:

1. Perbanyak makan buah dan sayur

2. Rutin berolahraga 

3. Tidur cukup 

4. Kurangi stress berlebih

5. Kurangi fast food, junk food, dan makanan yang mengandung pemanis perasa pengawet

6. Kurangi begadang dan juga minum kopi

7. Cari makanan subtitusi yang lebih sehat, misal nasi putih diganti nasi merah, gula diganti madu, dll


    Karena aku belum pernah HB dan belum nikah, jadi prosedur yang dilakukan itu hanya USG 2D dan minum obat terapi hormon selama 3 bulan. Kalau misalnya udh pernah HB dan udh nikah, prosedurnya itu bisa USG Transvaginal atau HSG (memasukkan suatu alat lewat bawah). Oiya untuk mengeluarkan si darah kotor yg udh 4 bulan ga keluar itu, aku dikasih obat ini. Obat ini diminum pagi dan malam. Nah setelah minum ini sih sekitar 2 hari kemudian aku langsung haid ya. 


    Lalu, aku kontrol lagi ke dokter dan di USG lagi + kasih obat. Selama 3 bulan kedepan aku harus minum obat setiap hari dan gak boleh ada yang terlewat. Ini obat terapi hormon yang aku minum ya. Ada alur untuk minum pilnya, harus berurutan. Oiya aku juga tanya ke dokternya bedanya Amenore Sekunder dengan PCOS apa. Kata dokternya sih Amenore Sekunder kalau gak diobati itu bisa jadi PCOS. Tapi sejujurnya aku masih bingung sih, aku ini Amenore Sekunder atau PCOS. Soalnya kalau aku search di google / ig / baca QnA dokter kandungan yang di ig story gitu tuh pasti mengarahnya ke PCOS. 


    Selanjutnya sih haid aku normal ya tiap bulan (kan minum obat cyclo itu). Setiap bulan juga aku harus kontrol ke dokter untuk di USG 2D + kasih obat cyclo tambahan. Qodarullah, setelah 3 bulan dan aku lepas obatnya, ternyata siklus haidku berantakan lagi. Terus kata dokternya sepertinya tubuhku gak bisa deh kalau cuma 3 bulan, akhirnya extent lagi 3 bulan. Jadi aku total 6 bulan minum obat cyclo itu. Tiap bulan juga aku harus ke dokter untuk USG dan hasilnya pun gak kenapa-kenapa. Nah di bulan-bulan tearkhir aku kontrol, aku juga dikasih eturol ini yang katanya vitamin.


    Selanjutnya, aku mau sharing tentang biaya yang dikeluarkan ya. Sekali kontrol ke dokter itu bisa hampir IDR 1jt'an, tergantung obat apa yang dikasih kan. Ini range biaya yang harus aku keluarkan sekitar bulan April 2019 s.d. Dec 2019.

- Primolut N (isi 10 pil) = IDR 84k

- Cyclo Proginova  (isi 21 pil) = IDR 218k

- Eturol (isi 30 kapsul) = IDR 273k

- Konsultasi dokter kandungan = IDR 300k

- USG 2D (plus bawa pulang hasil print nya) = IDR 250k

- Biaya administrasi RS = IDR 50k


Nah, next di part 2 nya masih ada kelanjutannya lagi setelah aku berobat 8 bulan ini...