Kamis, 02 Juni 2022

Format CV Ta'aruf

Assalamualaikum wr wb.

Sesuai janjiku di tulisan blog sebelumnya, kali ini aku mau nulis tentang CV detailku pada saat taaruf. Sebenernya isinya tuh bebas apa aja, tapi semakin detail ya semakin baik. Ini aku combined dari beberapa sumber, seperti baca buku, ikut kelas pranikah, nonton video kajian ustadz, dsb.

https://docs.google.com/document/d/1RI658rKclCMedOL3aqwmnIcKvgexzWTa/edit?usp=sharing&ouid=116683621742364281394&rtpof=true&sd=true 


Sekian postinganku, singkat banget ya wkwk.
Feel free to reach me out via comment / other medsos.
Wassalamualaikum wr wb. 

Proses Taaruf via Aplikasi "TOI" berlanjut ke Pernikahan

Assalamualaikum wr wb.

Lama gak nulis lagi di blog yaa, sampai hampir setahun. Selain waktu itu lumayan sibuk dengan persiapan pernikahan, juga sibuk juga untuk adaptasi setelah menikah + sambil kerja juga. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Dan kali ini karena udah agak selow, jadinya aku mau nulis lagi deh. Kali ini aku mau nulis tentang pengalaman taarufku dengan suami yang kebetulan ketemu di apps taaruf hehe. Ini udah pernah aku share di IG story ku dan ditaruh highlight, tapi gpp aku tulis lagi di blog hehe.

    Cara setiap orang bertemu dengan pasangannya itu berbeda-beda. Kebetulan, aku dan suamiku bertemu karena sama-sama mendaftar si akun apps taaruf bernama "TOI" / "Taaruf Online Indonesia". Nah apa yang aku share ini based on my true experience yaa. Ambil yang baik2nya aja + keep open minded juga, ok :)


1. Cari Tau Detail Apps TOI

    Nah berawal dari ditemukannya akun IG "TOI" ini kan. Aku penasaran dan akhirnya mencari tau lebih dalam tentang akun tersebut. Apa yang aku cari tau? Aku liat list following dan followersnya, tag2an dari akun lain, cari owner dan jajaran management nya, kepoin tiap postingan feed, IG, dan komenan di IG TOI, dsb. Aku juga cari tau review nya di google / playstore (kan ada apps nya download disana). Aku juga kepoin founder dan management nya yg lain + beberapa ustadz / pemateri  yang jadi narasumber di TOI. Aku kepoin juga tentang alur proses dan kerahasiaan informasi di TOI. Intinya, aku bener2 kepoin sedalem itu tentang ini apps lah wkwk. Dan yang bikin amaze + makin percaya adalah, IG TOI ini difollow oleh Ust. Felix Siauw. Oke, singkat cerita aku udh percaya dengan apps nya ini. 


2. Daftar di Apps TOI    

    07 Februari 2021, aku download dan daftar di apps TOI nya ini. Bayar 200rb untuk jadi member dan bisa ikutan proses taaruf di apps nya ini. Biaya ini digunakan untuk management apps nya ini + pengembangan apps nya juga, termasuk ketika nanti sampai di tahap nadzor (pertama kali ditemani mitra dari apps), nah kita ga usah bayar lagi. Jadi, 200rb ini bener2 nett dan cuma sekali bayar di awal. 


    10 Maret 2021, sekitar jam set.7 pagi tiba-tiba ada notif kalau ada ikhwan yang mengajukan taaruf ke aku. Inget banget saat itu aku lagi workout. Seneng dong pasti. Aku baca sekilas profilnya dan aku diemin dulu, aku lanjut workout. Tapi pikiranku mikirin itu siapa dan aku hrs gimana wkwk. 



Nah, kita bahas apps nya dikit yaa... 

Jadi ketika awal mendaftar, kita diminta untuk isi biodata singkat yang akan ditampilkan di apps nya itu, seperti:

- usia

- status (single / duda / janda)

- kerja dimana dan kota mana (bisa spesifik nyebut nama perusahaan, bisa juga yang umum seperti PNS / BUMN / Karyawan Swasta)

- intensitas ibadah

- deskripsi singkat tentang diri sendiri

- kriteria pasangan yang diinginkan

- hobby

- anak ke berapa

- suku

- warna kulit

- riawayat penyakit

- organisasi yang diikuti

- pendidikan terakhir

- kelebihan dan kekurangan diri

- aktivitas sehari-hari

- kota domisili orang tua

- visi misi pernikahan


Dan disini kita harus buat 3 pertanyaan utama (pokok) dari kita untuk partner taaruf nanti. Jadi dari jawabannya atas 3 pertanyaan tsb, bisa menjadi screening awal untuk lanjut / enggak. Contoh:

- Setelah menikah bersedia LDM / tdk?

- Bersedia pre-marital check-up / tdk? Apabila tidak, mengapa?

- Bersedia psikotest / tdk? Tujuannya selain untuk mengetahui kepribadian secara lebih akurat, bisa juga untuk mengetahui mental illness. Apabila tidak, mengapa?

- Setelah menikah, apakah istri diperbolehkan bekerja / tidak? Mengapa?

- dsb


    Nah, disini kita belum bisa melihat foto masing2, jadi masih blur banget dan nama-pun juga masih diganti kode huruf dan angka. Jadi, bener2 informasi personal itu belum diketahui satu sama lain. Foto itu baru bisa kelihatan kalau kita udah oke dengan profil dan jawaban atas 3 pertanyaan pokok di awal tsb, lalu kita klik terima. Nah itu baru deh keliatan fotonya. 

    Lalu, setelah aku klik terima (pengajuan taaruf dari ikhwan tsb), maka status kami berubah jadi ada tandanya kalau "on process". Jadinya kita gak bisa berproses dengan anggota lain di apps tsb. Setelah itu, aku langsung diarahkan ke admin no WA yang nomor sekian. Yaudah aku chat WA si adminnya.

    Jadi, tahap selanjutnya adalah berkomunikasi dengan ikhwan tsb melalui perantara si admin WA. Admin WA nya ini jadi "pak pos" kami berdua dalam berkomunikasi. Berkomunikasinya pun via Ms.Word dan gak bahas informasi personal / hal2 aneh / even hal2 gak penting. Di tahap ini, kita puas2in deh untuk mengulik berbagai informasi / hal ttg partner taaruf kita. Jadi, in case nanti gak lanjut, ya gak ada hurt feeling karena sebenarnya kita gak kenal2 banget aslinya dia siapa dan dimana kannn hehe..

3. Tukar CV Detail       

    Di proses ini, aku lalui sekitar 2 bulan. Mulai dari tukar CV detail, sampai ke tanya jawab berbagai hal yang memang ada hubungannya dengan pernikahan, dll. CV Taarufku itu berisi 11 halaman dan suamiku 6 halaman. Banyak ya? wkwk. Format CV taaruf itu banyak macamnya di internet / kelas pranikah. Aku combined dari beberapa sumber dan jadilah CV ku itu yang 11 lembar hehe. Formatnya itu sebenrnya customized dan sesuai kebutuhan aja, semakin detail justru semakin baik. Di next blog aku akan bahas khusus terkait CV taarufku yaa. 

4. Tanya Jawab Detail via Ms.Word 

    Setelah tukar CV detail, saling membaca dan memahami, kami lanjut ke tahap selanjutnya. Ini tetap lewat perantara admin WA yaa. Dan informasi personal pun belum diketahui. Apapun yang ingin ditanyakan / diketahui, tanyain aja. Tulis di Ms.Word, kumpulin dulu beberapa, abis itu kirim. Kasih deadline waktu untuk ikhwan jawab dan per 1/2 jalan di follow up. Intinya setiap tahap tanya jawab gitu harus dikasih deadline berapa hari dan di FU. Jangan sampai kita digantungin suruh nunggu, apalagi ini online dan belum kenal kann hehe.

    Oiya, sebenarnya ketika aku tukeran CV detail itu, aku langsung tau profil asli si ikhwan ini (suamiku). Soalnya kan dari file Ms.Word itu bisa keliatan ya detail creator nya siapa wkwk. Dannn yaudah deh, dari situ mulai deh berselancar cari di google / medsos. Bener2 berubah aja gitu kaya agen2 FBI wkwk.

5. Nadzor  

    Setelah kami rasa cukup tanya jawabnya, kami sama2 istikharah dan meminta nasihat ke keluarga. Disini aku baru yakin dan cerita ke ortuku dari A-Z tentang ikhwan ini. Bismillah, kami sepakat untuk lanjut ke tahap nadzor. Setelah itu, admin WA akan memberikan profil dan kontak mitra yang akan menemani saat nadzor pertama kali. Mitra disini yang akan menemani si ikhwan, sedangkan aku ditemani oleh ortu dan adik. Profil mitranya bukan sembarangan. Awalnya aku dapat seorang dosen, tapi ganti jadi semacam pendakwah milenial gitu. 




    Idealnya, lokasi nadzor itu di rumah akhwat / masjid. Nah tapi karena lokasi rumahku jauh banget dan aku gak enak juga sama mitranya, akhirnya aku mencoba cari tempat lain. Misal mau ke rumahku pun, pasti tetangga2 pada tau dan heboh, berita nyebar dengan cepat. Padahal kan baru tahap nadzor dan belum tentu berlanjut kan. Akhirnya aku cari tempat lain yang sekiranya pertengahan antara lokasiku dengan lokasi ikhwan. Awalnya nyari masjid yang halamannya agak luas dan proper untuk berdiskusi, cuma dengan berbagai pertimbangan internal (ibuku agak susah duduk dibawah, lama) dan eksternal (berkerumun, covid, didengarkan oleh orang lain), akhirnya gak jadi. Akhirnya kita melakukan nadzor pertama kali di ruang meeting daerah Jakbar. 


    Pas nadzor itu, kami masuk ruang meeting, isinya ber-6. Yaudah mitra yang membuka dan menutup. Sisanya ikhwan dan keluargaku (ibuku sih khususnya) yang ngobrol. Jadi, di nadzor pertama kali ini, aku memang membiarkan ibu dan ikhwan yang lebih banyak berinteraksi. Soalnya kala ortu udah "klik", Insya Allah kedepannya akan mudah. Dan biasanya feeling ortu itu gak pernah salah kan. Selain itu, memang ibuku tuh yang agak "susah" untuk diluluhkan hehe. Pas nadzor pertama kali ini, si ikhwan keliatan banget grogi dan bener2 sama sekali gak berani lihat wajahku secara langsung. Padalah kan gunanya nadzor itu untuk melihat secara langsung dan mencari kecocokan. Nadzor pertama ini berlangsung sekitar 2 jam. 

    Setelah nadzor pertama, ikhwan ini memberitahu mitra kalau ia belum dapat feel denganku, soalnya kemarin lebih banyak ngobrol dengan ibuku. Alhasil, ikhwan ini meminta izin untuk nadzor yang kedua dan dilaksanakan di rumahku. Ikhwan ini aku kasih nomor bapakku untuk tanya alamat rumah / ancer2 / rute transportasi umum ke rumahku. Jadi, pertama kali komunikasi ya via bapakku itu. Gentle kannn hehe

    Yaudah deh, seminggu setelah nadzor pertama, ikhwan ini (suamiku) datang sendirian ke rumah naik kendaraan umum (go ride - KRL - go ride). Menjelang siang, datanglah ikhwan ini bawa parcel buah yang keranjang wkwk. How gentle he is. Lalu, di rumahku itu kan ada adik dan ortuku juga. Yaudah, kami ngobrol di ruang tamu. Di nadzor kedua ini lebih banyak aku dan ikhwan yang ngobrol. Oiya disini juga kami gak lepas berduaan gitu di ruang tamu, ada adik / ibu / bapak yang ganti2an nimbrung. Ngobrolnya pun ya yang penting dan seputar past, present, dan future of me (an us). Setelah itu, ikhwan pamit pulang dan bilang ke ortuku kalau minggu depan akan pulkam untuk berdiskusi langsung dengan keluarganya (ortu dan kakaknya di kampung). Nadzor kedua ini berlangsung sekitar 4 jam (kepotong dzuhur dan maksi bareng).

    Seminggu setelah nadzor kedua, ikhwan ini beneran pulkam dan ingin mengajak zoom bersama dengan keluarganya. Ikhwan ini chat bapakku dan mengirim link zoom nya. Yaudah, jadi ini seperti nadzor ketiga deh hehe. Kami sekeluarga zoom dengan ikhwan dan keluarganya. Keluarga ikhwan ini berada di boyolali, jadinya melihat pertama kali ya via zoom dulu. Di zoom tsb aku lebih banyak ngobrol dengan ibu dan kakaknya (perempuan). Nadzor ketiga ini berlangsung sekitar 2 jam.


6. Khitbah

    Setelah pertemuan via zoom tersebut, dibuatlah grup WA untuk saling berkomunikasi, isinya aku, bapakku, ikhwan, dan kakaknya ikhwan. Sekitar 3 hari setelah zoom tersebut, ikhwan mengatakan kalau weekend ini akan datang ke rumah beserta rombongan keluarganya untuk mengkhitbahku (yang mana itu sekitar 3 hr lagi). Kaget, panik, seneng, dan deg2an dong wkwk. Secepat inikah? Masih gak nyangka, kaya mimpi hehe.

    Hari khitbah pun tiba, itu pertama kalinya bertemu secara langsung dengan keluarganya (keluarga inti dan saudara2nya yang jadi rombongan khitbah). Acaranya pun sangat2 sederhana dan dadakan, di rumahku juga yang kebetulan sedang di renov. Jadinya masih berantakan, yang baru banget jadi itu ruang tamu dan kamar mandi. Bener2 dikebut itu pengerjaannya wkwk. 

    Baju yang dipake ya yang ada di lemari, makeup pun sendiri wkwk. Bahkan barang bawaan khitbah dari ikhwan ke aku pun gatau apaan. Apa yang dibawa, yaudah diterima. Barang bawaan balik dari aku ke ikhwan juga bener2 sederhana wkwk. Ya gimana, baru dikabarin mau dikhitbah H-3. Nyambi kerja juga (untungnya WFH) dan harus balik ke jakarta dulu buat ambil longdress yang proper di kosan. Jadi bener2 sederhana dan foto2 pun enggak wkwk.

    Oiya, di acara khitbahku itu gak ada prosesi tukar cincin . ngasih perhiasan gitu. Jadi kemarin acara khitbahku ya rombongan ikhwan datang, bawa seserahan khitbah (isinya makanan2 kaya kue bolu, kue basah, buah, dsb), bapaknya mengutarakan maksud dan tujuan, dijawab sama aku, makan2 bareng, ngobrol, pulang. That's it.


7. Persiapan Pernikahan

    Yaudah, setelah khitbah mulai deh mempersiapkan segalanya yang buat pernikahan. Jadi dalam waktu sekitar 2 bulan, kami mempersiapkannya sendiri. Hal utama adalah urus berkas2 ikhwan dulu karena di luar kota, lalu dikirim ke aku karena nikahnya di tempatku. Disini mahar nikah belum ditentukan fixed nya apa. Baru fixed nya itu pas aku lg dibonceng bapak diatas motor, otw jalan ke KUA untuk urus berkas. Inget banget di hari itu aku dan bapak kehjanan pulangnya. Aku selalu jawab terserah dan ikhwan un bingung apaan. Endingnya, ikhwan memberikan 3 pilihan dan aku suruh pilih 1. Yaudah deh itu maharnya. Terus ternyata ada maknanya, baru dikasih tau setelah nikah. So sweet kan haha.

    Oiya, pas aku daftar ke KUA, kebetulan di di tanggal tsb yang jam pagi itu tersisa 1 slot. Sisanya sore. Jadi di tiap jam itu cuma buka 4 slot (kalau ga salah inget). Yaudah, buru2 aku daftar aja. Kaya ngerasa memang ya ini takdirnya dan dimudahkan gitu hehe. Rezeki gak kemana. 

        Kami cari tempat, WO, dsb sendiri. Dapat fixed tgl nya yang match dengan semuanya. Yaudah, hampir tiap malam kami zoom meeting bahas persiapan nikah, mulai dari hal besar sampai hal printilan. Untuk beberapa barang2 seserahan dan cincin nikah, kami harus membelinya secara langsung kan (gak mungkin online). Dan itu ketika kami pergi, ditemani oleh sepupunya ikhwan tsb (perempuan, baru lulus kuliah). Jadinya kami pergi bertida deh nyari kain seserahan, kain seragam, dan cincin nikah. Dan untuk cincin nikah kami memilih palladium. Kami order di sovia jewellery yang cabang Jaktim. Itu PO kalau ga salah hampir 1 bulan. 


8. Akad Nikah

    Awalnya kami ingin ada acara resepsi, Qodarullah menjelang hari H kasus covid terus mengkhawatirkan. Pemerintah pun akhirnya mengeluarkan peraturan tentang acara pernikahan. Singkat cerita, yang tadinya rencana kita sekitar 500 orang hadir, akhirnya hanya sekitar 50 org yang hadir. Dan itu hanya acara akad nikah.

    Well, acara berlangsung cukup khidmat dan bener2 intimate karena memang cuma keluarga dekat aja. Acaranya pun hanya sekitar 2 jam, sebelum dzuhur udh selesai karena memang kami berkomitmen gak mau bentrok dengan waktu sholat. Jadi kami bisa sholat dzuhur dengan makeup sudah bersih dan ganti pakaian biasa. Alhamdulillah, 07 Agustus 2021 pukul 10:00 kami resmi menikah dan acara berjalan lancar. 


9. Walimah

    Dikarenakan pada saat itu kami gak memungkinkan untuk mengadakan resepsi seperti orang2 pada umumnya, sebagai gantinya kami hanya memberitahu via medsos dan mohon doa. Di rumah ortuku, itu tetangga2 pada datang ke rumahku siang sampai sore, kami sedia nasi kotak dan suguhan makanan aja gitu untuk tetangga yang hadir. Nah kalau di rumah ortu suamiku (sekitar seminggu kemudian), (alm) ibu mertuaku membuat nasi berkat gitu dan dibagi2 ke tetangga sambil memberitahu kalau anaknya yang kedua (suamiku) sudah menikah di Tangerang. Begitulah cara kami memberitahukan bahwa kami telah menikah :) 


Tips:

1. Jangan mudah percaya dengan laki2 yang baru dikenal, apalagi dari online gini.

2. Pakai insting dan keahlianmu untuk kepo2 sampai ke akar2nya tentang ikhwan yang sedang berproses dengan kita.

3. Tanyain aja hal2 yang agak sensitif / perlu berpikir keras ke si ikhwannya ini.

4. Jangan ragu untuk minta izin ke ikhwan untuk minta akses ke keluarganya / sahabat / teman kos, dengan tujuan untuk mengenal lebih jauh si ikhwan ini. Kita crosschek informasi gitu ceritanya.

5. Selalu kasih deadline dan follow up untuk tiap prosesnya. Jangan sampai kita digantung / nunggu agak lama buat jawaban ikhwannya.

6. Selalu libatkan Allah dalam setiap langkah kita (banyak berdoa di waktu mustajab, istikharah, dan menuntut ilmu syari terkait hal tsb). Berdoanya minta kalau memang jodoh ya tolong dekatkan dan permudah, kalau enggak yaudah jauhkan. 


Sekian sharing2 dariku. Feel free to reach me out via comment / other medsos hehe

Wassalamualaikum wr wb.


Kamis, 29 Juli 2021

Brevet A/B di IAI 2021 Online - Part 2 (end)

Hallo, 

Semoga semoga senantiasa sehat dan bahagia yaa.

As my promised before, aku mau melanjutkan sharing tentang ambil brevet A/B di IAI. Postingan Part 1 ku ada di 31 Jan 2021 yaa (kalau mau baca lagi hehe).

    Nah, pembelajarannya itu mulai akhir Feb s.d. 31 July 2021 (mundur 1 minggu karena sempat ada libur apaa gitu lupa di tengah-tengah). Oiya sebelum mulai, kita tuh dimasukin ke grup WA yang isinya admin IAI + semua peserta brevet di jadwal tersebut. Isi grupnya cuma utk share pengumuman, nilai, dan materi. Grupnya juga tertutup, jadi hanya admin yang bisa chat disana.

    Pembelajarannya itu online via Ms.Teams dari jam 8 pagi sampai 12 siang, bisa 12.15 sih. Tiap jam 10 itu ada break selama 20 s.d. 30 menit. Selama pembelajaran, mostly off camera dan mic. Ada juga sih pemateri yang di awal dan di akhir minta untuk on camera buat sekedar ngecek beneran ada orangnya / enggak, atau hanya setel teams doang wkwk. Dan di tengah-tengah pembelajaran juga "aman" kok, gak yang tiba-tiba ada nama dipanggil untuk jawab pertanyaan gitu wkwk. 

    Sistem pembelajarannya itu lebih ke 1 arah, jadi pemateri menjelaskan materi, nanti kalau ada yg ingin ditanyakan ya langsung aja open mic. Materi yang disampaikan itu pakai softcopy (ppt dan latihan soal), gak pakai buku yang sudah dikirim sebelumnya. Jadi, 2 buku tebal yang diperoleh itu sebagai pegangan kita. Tapi tiap pertemuan ya pakainya materi softfile itu dan di akhir sesi selalu diberikan kok ke peserta. 

    Cara penyampaian materi tiap pemateri tentunya beda-beda. Ada yang enak dan bikin fokus untuk mendengarkan, ada yang cuek, ada pula yang bikin ngantuk. Ada 3 pemateri yang aku suka karena gak bikin ngantuk dan boring, yaitu Pak Lely Hariyanto, Pak Yoseph Purnomo, dan Pak Iman Santoso. 

    Kita ada 5x ujian. Sistem ujiannya itu biasanya per 2 materi. Soal akan dikirimkan by email jam 7.50 dan jawaban harus dikumpulkan lagi max jam 12.30. Tulisan di soal ujiannya itu closed book yaa. Tipe soal ujiannya itu mostly seperti yang dikerjakan bersama-sama saat di Ms.Teams. Untuk nilai, biasanya keluar sekitar 1 minggu / 2 minggu setelah ujian. Nilainya akan dishare di grup WA berupa pdf gitu, jadi semua orang bisa tau nilai orang-orang wkwk. Tenang, misal nilainya jelek / kurang memuaskan, ada ujian susulannya kok. Ada ketentuan untuk ikut ujian susulannya, tapi aku gak hapal hehe.

    Nah setelah selesai brevet A/B ini, so far ada pikiran untuk ambil brevet C sih. Cuma masih menimbang-nimbang sih, soalnya pasti lebih susah :( Plus juga masih mikir "tujuan" aku ambil brevet C ini apa. Untuk biaya brevet C (online) itu sekitar 2,5jt. 

    Well, aku rasa itu dulu sharing2nya. 

    Makasih udah baca yaaa :)



Sabtu, 15 Mei 2021

Apa Enaknya Jadi Auditor???

Assalamualaikum wr wb...

Hallo, kali ini aku mau share tulisan randomku tentang "Apa Enaknya Jadi Auditor". Entah kenapa kemarin siang dapat ide untuk menulis tema ini wkwk. Yaudah, mari kita realisasikan.

Happy reading :)


Oke, jadi aku nulis ini based on my experience yaa. Sebelumnya aku mau cerita background ku dulu sedikit. Jadi, aku itu SMK dan kuliah jurusan akuntansi. Kuliah di Akuntansi FEB UGM. Pas kuliah pernah intern di divisi audit EU&M PwC 3 bulan (pas peakseason) dan setelah lulus langsung kerja jadi auditor di Deloitte. Sampai saat ini kurang lebih hampir 3 tahun (September 2021 nanti pas 3 tahun) ^_^

Nah, mungkin ada beberapa yang masih awam / bertanya-tanya "apa sih enaknya jadi auditor?", "kenapa banyak yang pengen jadi auditor?", "apa karena ini dan itu, bla bla bla?". Oke, kali ini aku coba jawab menurutku yaa...

1. Gaji + Benefit Lain

    Mungkin akan terkesan matre / gimana gitu. Tapi, gak bisa dipungkiri juga kalau kita kerja ya salah satu tujuannya adalah mencari uang. Bener gak? Dann, FYI aja gaji yang diberikan kepada freshgrad ketika bekerja menjadi auditor itu diatas rata-rata freshgrad yang menjadi staff di perusahaan biasanya. Waktu pertama kali aku join di Delo Sept 2018, itu aku posisinya freshgrad dan ditawarkan untuk menjadi Associate 1 disana. Gaji pokok yng ditawarkan disana pada saat itu adalah IDR 6,5jt. Belum lagi ada ++ nya, misal uang lembur, OPE (kalau pergi ke klien), dan reimburse-reimburse yang ada (misal transport, makan, pulsa, postage, dsb). Oiya, di Delo juga ada bonus tahunan juga, biasanya bulan Sept / Oct deh kalau gak salah. 

    Belum lagi ada beberapa benefit yang ditawarkan, misalnya asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan di Deloitte ini lumayan banyak (ada 3), yaitu BPJS Kesehatan, Mandiri Inhealth (untuk rawat inap), dan Fullerton Health Indonesia (untuk rawat jalan / reimburse beberapa klaim pelayanan kesehatan). Asuransi kesehatan (swasta) ini cukup penting ya, soalnya dari segi pelayanan kesehatan dan obat yang diberikan sangat berbeda kalau kita pakai BPJS Kesehatan. Apalagi kita sebagai auditor, pasti akan lumayan sering deh pakai si asuransi kesehatan dari kantor ini (misal untuk rutin medical check up).


2. Pengalaman

    Nah, untuk yang ini sudah jelas ya. Sebagai gambaran, ketika kita menjadi auditor eksternal, kita akan masuk ke company-company (klien audit kita). Disana, kita akan tau banyak hal dan banyak bidang. Contohnya kita belajar tentang internal control, perpajakan, standar akuntansi, business process yang ada disana, dsb. Hal tersebut gak mungkin kita dapatkan kalau kita setelah lulus itu langsung terjun langsung menjadi staff di company pada umumnya. Biasanya kan kalau langsung menjadi staff di company gitu, kita hanya akan handle 1 bidang, misal bagian AP-AR aja. Udah gitu bisanya lama di jobdesc tersebut dan "susah" naik jabatannya kan ya.

    Tiap aku mengaudit suatu perusahaan, kita akan tau dan belajar banyak hal. Misal nih awal kita akan pelajari dulu business process di perusahaan tersebut, mulai dari flow pembuatan laporan keuangan, flow pengeluaran kas, flow pendapatan, dsb. Dari situ kita juga belajar untuk assess internal control perusahaan tersebut bagaimana. 

    Lalu, ketika masuk ke substantive testing, kita juga biasanya akan handle banyak kelompok akun. Misalnya 1 orang itu bisa mengerjakan banyak kelompok akun, yaitu cash, AR, PPE, Revenue, Taxation, NOI NOE, dsb. Pembagian jobdesc nya biasanya tergantung komposisi tim + tingkat kesulitan di kliennya juga. Dari pengerjaan substantive testing yang banyak itu, kita kan jadi tau kira-kira kalau kerja di bagian X itu kegiatannya ngapain aja (A-Z nya). Hal apa yang perlu diimprove juga di company ini / misal nanti kita jadi manager accounting suatu perusahaan, kita udah punya gambaran harus apa ke staff-staff kita. 

    Selanjutnya, kita juga akan bantu senior / atasan kita untuk reporting (menghasilkan audited financial statement). Nah, disini kita juga jadi tau apa aja sih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang memang credible. 

    Oiya, belum lagi kita itu biasa di-booked di klien dengan beragam bidang, misalnya manufaktur, konstruksi, jasa, dsb. Contohnya aku tuh pernah di booked di klien manufaktur sparepart kendaraan, manufaktur lem, manufaktur besi baja, konstruksi PLTMH, jasa freight forwarding, franchise F&B, dsb. Dengan demikian, pengetahuan kita itu bisa banyak kan.

    

3. Komunikasi & Sosialisasi

    Ini sebenarnya agak 50:50 sih, soalnya banyak yang bilang tergantung kepribadian orangnya masih-masing. Akan tetapi, gak dapat dipungkiri kalau orang yang tadinya introvert gitu bisa so much better ketika bekerja jd auditor ini wkwk. Di deloitte, kita itu biasanya ganti klien per 2 atau 3 minggu sekali. Dan setiap ganti klien itu kita beda tim semuanya. Jadi, mau gak mau ya harus berusaha untuk supel agar pekerjaannya enjoy. Belum lagi kalau dapat klien yang zonk, pastinya butuh jalinan komunikasi yang lebih erat lagi agar proses audit sejak awal hingga akhir itu berjalan tanpa beban :)

    Selain harus pintar-pintar berkomunikasi dan bersosialisasi dengan tim audit, kita juga harus pintar berkomunikasi dan bersosialisasi juga dengan klien. Klien yang biasanya kita hadapi pastinya itu lebih tua dari kita (biasanya sudah bapak / ibu / mbak / mas gitu). Pengalaman mereka jg pastinya sudah lebih dari kita, dan kebanyakan sudah stay lama di perusahaan tersebut. Jadi, kita itu akan "masuk" sebagai "orang baru" disana. Nah, jadi ya gimana caranya biar kita itu "asyik" aja dengan mereka. Kalau kitanya sudah "asyik", mereka juga akan lebih mudah memberikan apa yang kita butuhkan + lebih terbuka aja. Bahkan, aku pernah dapat klien yang ngasih tau lowongan pekerjaan di tempatnya wkwk. Sayangnya belum bisa aku ambil :")


4. Teman-teman yang seumuran

    Ini yang seru. Yupss, kita tumbuh dan belajar bersama di lingkungan yang orang-orangnya itu seumuran. Jadinya berasa kaya dunia kuliah gitu. Seru aja untuk doing everything together, misal mau mengeluh / cerita2 yang penting gak penting juga gpp. Misal ada hal-hal yang belum kita tau / kita gak paham, ya bisa bebas diskusi / tanya gitu tanpa ada feeling guilty / judgement sesuatu.


5. Jaringan luas

    Ini masih ada kaitannya dengan poin no 3 diatas yang kita tuh per 2-3 minggu pasti ganti komposisi tim. Otomatis, kenalan kita pun jadi banyak kan. Dan tiap orang pasti mengaudit perusahaan yang berbeda. Jadi, ketika kita butuh informasi tentang suatu perusahaan dan kebetulan perusahaan tersebut diaudit oleh tempat kita, ya mudah aja untuk cari tau. Contoh gampangnya tuh banyak juga diantara kita yang saling bertukar informasi terkait lowongan pekerjaan dan kondisi di perusahaan tersebut begaimana (zonk / enggak, gajinya di range berapa, lingkungannya gimana, dsb). Belum lagi kalau kita tetap keep in touch dengan klien, kadang klien juga suka chat ngasih tau lowongan pekerjaan wkwk. Kan lumayan. Menarik bukan? :)


6. Lebih mudah untuk naik jabatan apabila pindah ke company

    Yupss, dikarenakan pengalaman dan kemampuan komunikasi kita yang sudah "diasah" di KAP, ketika kita memutuskan untuk pindah ke company biasa, biasanya kita langsung menempati posisi SPV keatas. Biasanya sih bisa jadi SPV / Asmen / Manager ya, atau kalau yang sudah lama gitu bisa jadi VP juga (tapi agak susah kalau langsung jadi VP sih). Banyak yang bilang kalau di KAP tuh berasa "mondok" dulu wkwk. 


Nah, aku rasa segitu dulu yaa beberapa hal yang diarasa "enak" ketika jadi seorang auditor. Mungkin next tulisan aku akan share "gak enaknya" yaa biar balance wkwk

Terima kasih sudah membaca

Wassalamualaikum wr wb.



Sabtu, 06 Februari 2021

Sifat - Sifat Huruf Hijaiyah

Assalamualaikum wr wb...

Kali ini aku mau share tentang beberapa sifat huruf hijaiyah. Jadi, huruf hijaiyah juga punya beberapa sifat yang berpengaruh ke cara bacanya juga. Oiya ini materinya aku dapat dari hasil belajar tahsin online di bulan Oct-Nov 2020 ya. Hasil catatanku yang penting2 aja hehe. Gak semua akan aku share di blog, yang aku rasa penting aja + buat self reminder juga kalau aku lupa2. Jadi kan gak perlu buka2 buku catatan yang aku simpan di kamar. Happy learning :)


Oiya, 1 huruf hijaiyah itu bisa memiliki beberapa sifat sekaligus yaa

Sifat huruf hijaiyah terbagi 2, yaitu:

1. Memiliki Lawan --> Terbagi 5 jenis (jadi ada 10 sifat)

2. Tidak Memiliki Lawan --> Terbagi 7 sifat


Pembahasan:

Memiliki Lawan

1.  Al Hames vs Al Jahr

    Huruf hijaiyah yang memiliki sifat Al-Hames yaitu:

    - Fa                - Ha               - Sin

    - Kha             - Syin            - Kaf

    - Tsa               - Kho            - Ta


2.  Ar Rokhwah vs As-Syiddah

    Huruf hijaiyah yang memiliki sifat As-Syiddah yaitu:

    - Alif               - Qof           - Kaf

    - Jim                - To            - Ta

    - Dal                - Ba           



3.  Isti'la vs Istifal

    Huruf hijaiyah yang memiliki sifat Isti'la yaitu:

    - Kho             - Ghain            - Zho

    - Shod            - To

    - Dhod            - Qof


4.  Ithibaq vs Infitah

     Huruf hijaiyah yang memiliki sifat Ithibaq yaitu:

     - So

     - Dhod

     - To

     - Zho


5.  Idzlaq vs Ishmat

     Huruf hijaiyah yang memiliki sifat Idzlaq yaitu:

     - Fa                  - Nun

     - Ro                 - Lam

     - Mim              - Ba


Tidak Memiliki Lawan

1.  Ash-Shafir

2.  Al Qolqolah

3.  Al Lien

4.  Al Inkhiraf

5.  At Takrir

6.  At Tafasyisi

7.  Al Istitholah



Sekian dulu tulisan kali inI, Mohon maaf apabila ada kesalahan :)
Wassalamualaikum wr wb.
Terima kasih


Minggu, 31 Januari 2021

Makhorijul Huruf Hijaiyah

Assalamualaikum wr wb...

Kali ini aku mau nulis tentang sesuatu yang agak berbeda. Jadi October-November 2020 kemarin aku ikut kelas tahsin online gitu kan. Nah itu terdiri dari 4 level, kemarin itu aku level 1. Di level 1 ini cenderung lebih mempelajari makhorijul huruf + sifat huruf + konsistensi pelafalannya. Nah, aku mau share karena aku rasa penting dan sebagai self reminder aja kalau suatu saat butuh. Gak semua materi aku share di blog, cuma beberapa yang dianggap urgent hehe. Kalau misalnya ada kekurangan, mohon dimaafkan. Happy learning together :)


Makhroj = Tempat keluar (huruf)

Makhorijul huruf terbagi 5, yaitu:

1. Dari rongga mulut

2. Dari tenggorokan

3. Dari lidah

4. Dari bibir

5. Dari rongga hidung


Pembahasan:

1. Dari rongga mulut

    Caranya bacanya tuh anggap aja:

    Fathah = A --> Rongga mulut & rongga tenggorokan terbuka

    Kasrah = I --> Agak meringis dikit

    Dommah = U --> Agak monyong dikit / bibirnya membentuk bulatan kecil


2. Dari tenggorokan

    Tenggorokan ini terbagi 3 bagian, yaitu:

    - Pangkal tenggorokan (bawah) --> tidak ada udara yang keluar --> Alif dan Ha

    - Tengah tenggorokan --> Kha dan 'Ain

    - Ujung tenggorokan --> ketika melafalkan Kho harus ada "ngorok" atau "serak" dikit gitu --> Kho dan Ghain



3. Dari Lidah

    Nah sebenarnya cara menjelaskan pelafalan huruf di makhraj lidah ini agak susah dan tricky, soalnya hampir semua mirip gitu lho. Jadi aku nulis langsung based on catatanku yaa hehe. kalau misalnya bingung, nonton di youtube aja :)

- Huruf Qof dan Kaf = Pangkal lidah (dekat dengan langit2 mulut diatasnya)

- Dhod = Tepi lidah dekat dengan geraham atas

- Jim, Syin, Ya = Lidah bagian tengah dengan langit2 mulut lurus diatasnya

- Ro = Ujung lidah agak keluar

- Nun = Ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit

- Lam = Lidah bagian depan setelah makhraj "Dhod" dekat gusi bagian atas.

- Ta, Dal, To = Ujung lidah dekat dengan pangkal 2 buah gigi yang atas

- Tsa, Dza, Zho = Ujung lidah dekat dengan 2 buah gigi atas

- Sin, Zay, Shod = Ujung lidah dekat dengan rongga antara gigi atas dan gigi bawah, tapi lebih dekat dengan gigi bawah



4. Dari Bibir

    Nah kalau huruf yang di makhraj bibir ini lumayan gampang, jadi aku gak catat apa2.


5. Dari Rongga Hidung

    Nah kalau ini tuh aku nyatatnya ya semua huruf yang berdengung dan gunnah.



Nah, kali ini mungkin segitu dulu.

Next aku share lagi tentang topik lainnya.

Kurang lebihnya mohon dimaafkan :)

Wassalamualaikum wr wb



Brevet A/B di IAI 2021 Online - Part 1

Hallo...

Semoga senantiasa sehat dan bahagia yaaa...

    Kali ini aku mau share pengalamanku ambil kelas Brevet A/B di IAI. Kebetulan karena corona, jadinya semuanya online kan, aku ambil periode 27 Feb 2021 s.d. 24 July 2021. Sebenernya aku udh ada niat utk ambil brevet tuh dari 2018. Nah pas lihat biayanya tuh lumayan mahal ya di IAI, 2019 tuh sekitar IDR 5,5jt kalau ga salah (masih offline belajarnya). Alhasil, aku nabung tuh dikit2 tiap bulan biar bbrp bulan kemudian bisa ambil brevet deh. Aku nabung hampir 2 tahun deh kayanya. Dan pas banget, ternyata pas aku mau daftar brevet, lagi ada harga murah karena online belajarnya (corona kan). Dan kebetulan timingnya jg kayanya pas dan bisa diatur. yaudah deh, cus daftar. 

    Nah ini informasi awal dari webnya:




Lalu, beberapa hari kemudian aku transfer untuk bayar. Dapat chat WA konfirmasi dari pihak IAI, lalu sekitar 2 hr kemudian datanglah buku untuk brevetnya. Dan itu beneran tebel banget bukunya wkwk. Pas terima paket tuh berasa abis beli kertas HVS yang 1 rim itu.



Nah, mungkin itu dulu ceritaku kali ini. Aku baru mulai brevet tuh akhir Februari kan. Insya Allah, di part 2 selanjutnya akan aku share gimana pengalaman selama belajar brevetnya yaa.
Terima kasih sudah membaca :)